Halo selamat siang sobat view, Kembali lagi di halaman website viewsumatera.com. Media online dengan informasi seputar tempat wisata yang ada di seluruh sumatera. Kali ini mimin bakal memberi informasi keindahan alam yang ada di sumatera barat, yaitu Danau maninjau.
Manijau yang artinya pemandangan atau penijuan dalam bahasa minang kabau. Danau ini terletak di sekitar 140 kilometer di sebelah utara padang, ibu kota sumatera barat, indonesia. Danau maninjau merupakan sebuah danau vulkanik yang berada di jantung kabupaten agam, sumatera barat. Menurut sejarah Danau maninjau terbentuk dari letusan gunung berapi yang terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Endapan dari letusan tersebut di temukan dalam distribusi radial disekitar maninjau, memanjang hingga 50 kilometer ke timur, 75kilometer ke tenggara, dan barat ke garis pantai saat ini. Danau maninjau memiliki ketinggian kurang lebih dari 460meter diatas permukaan laut, danau ini membentak seluas 100km persegi dengan kedalaman sekitar 105 meter, dengan maksimun 165 meter.
Danau ini merupakan sumber air untuk sungai yang bernama batang sri antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dai batang sri antokan. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar danau maninjau dikenal dengan nama puncak lawang. Danau ini mendapatkan gelar danau terluas kesebelas diindonesia. Sedangkan di sumatera barat, danau maninjau ini merupakan danau terluas kedua.
Terdapat sebuah legenda yang berkembang di kalangan masyarakat setempat mengenai asal mula dari danau ini. Legenda ini di kenal sebagai ‘”Bujang sembilan”‘, tentang kisah 10 bersaudara kaka beradik yang terdiri dari 9 orang bujang dan seorang gadis.
LEGENDA DANAU MANINJAU:
Kisahnya mulai dari sang gadis yang menjalin hubungan dengan pemuda yang bernama sigran. Akan tetapi hubungan cinta mereka berujung dengan munculnya fitnah dari kesembilan bujang. Para kesembilan bujang ini menuduh hubungan yang terjadi antara gadis dan siigran yang telah melampaui batas norma masyarakat. Dengan tuduhan kesembilan bujang tersebut, sang gadis dan kekasihnya melakukan sumpah. Keduanya akan melompat ke kawah gunung tinjau atau sering disebut sitinjau, untuk membuktikan keberanan dari diri mereka. Sebelum melompat ke kawah gunung, mereka berucap dengan lantang jika mereka bersalah maka gunung sitinjau tersebut tidak akan meletus. Sebaliknya, jika mereka berdua tidak bersalah maka gunung tersebut akan meletus. Kisah ini berakhir dengan meletusnya gunung setinjau yang membuktikan mereka berdua tidaklah bersalah.
Terus apasaja sih yang bisa dilakukan di danau ini?
Momen yang tidak boleh dilewatkan ketika berada di danau maninjau ialah, menyaksikan pemandangan dari matahari terbit langsung di pinggiran danau. Pengunjung bisa melihat pemandangan matahari terbit ini dari berbagai spot, di antaranya bisa melihat dari kawasan taman muko-muko, atau dekat pembangkit listrik tenaga air danau maninjau. Sambil menunggu matahari muncul, pengunjung akan mendengar riuh suara nya siamang yang menyaut dari hutan.
Baca juga tentang hotel yang ada di Sumatera: CLICK
Selain melihat terbitnya matahari, pengunjung juga dapat mampir ke museum kelahiran buya hamka. Untuk lokasi museum kini tidak jauh dari tepian danau. Untuk waktu tempuh ke musem buya hamka sekitar sejam perjalanan dari danau maninjau. Di museum ini terdapat berbagai artefak dan benda yang berhubungan dengan buya hamka. Seperti, 31 judul buku yang di karang oleh buya hamka, majalah dan arsip-arsip tentang hamka, dan puluhan foto yang terpajang di dinding dinding.